BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tasybih
Tasybih secara leksikal bermakna ‘perumpamaan’. Secara terminologi: menyerupakan sesuatu dengan yang lain karena adanya kesamaan dalam satu atau beberapa sifat dengan menggunakan alat/adat.( rexpozforum.blogspot.com/2010/08). Seperti halnya yang telah dikatakan Imam Akhdlori di dalam Sya’irnya menyebutkan:
تشبيهنا دلالة على أشتراك امرين فى معنىى بألة اتاك
Artinya :
“adapun arti tasybih menurut pandangan kitab ahli bayanialah lafadz yang menunjukan kepada berserikatnya dua perkara (yaitu musyabah dan Musyabah-bih) pada suatu makna (wajah Syabah) dengan alat yang dating kepadamu.”
Seperti contoh : محمد كالأسد ( Muhammad seperti Harimau pada keberanianya)
B. Rukun Tasybih
أركانه أربعة وجه اداه وطرفاه فاتبع سبل النجاة
“Adapun rukun tasybih itu ada empat macam, ialah wajah Syabbah, alat tasybih dan dua ujung (yaitu musyabbah dan mausyabbah-bih, maka ikutilah jalan keselamatan”
Suatu ungkapan dinamakan tasybih jika memenuhi syarat-syarat dan unsur-unsurnya. Sebuah tasybih harus memenuhi unsur-unsur berikut ini :
1. Musyabbah, yaitu sesuatu yang hendak diserupakan.
contoh : انت كالشمس في الضياء
2. Musyabbah bih, yaitu sesuatu yang diserupai.
contoh : خدّها كاالورد خمر
3. Wajh syibh, yaitu sifat yang terdapat pada kedua pihak itu.
contoh : محمد كا البدر في الحسن
4. Adat tasybih, yaitu huruf atau kata yang digunakan untuk menyatakan penyerupaan.
contoh : العين كاالجمرة فى الخمرة (faristin-ichsan : 2012)
C. Keadaan Musyabbah dan Musyabbah-bih
Keadaan Musyabbah dan musyabbah-bih dapat kita lihat sebagai berikut:
1. Keduanya bersifat hissi (sesuatu yang bisa ditemukan oleh salah satu dari panca indera yang lima, mata, hidung, telinga, lidah, bibir, dan tangan).
Contoh: أنت كاالشمس في الضياء dan خد ّك كاالوردِ
2. Keduanya bersifat aqli, ialah sesuatu yang tak dapat di raba dengan panca indera, seperti; ilmu, mati, hidup dan sebagainya.
Contoh: العلمُ كا الحياتِ dan الجهلُ كا الموت
Dan termasuk aqli, ialah khoyali dan wahmi (cita-cita dan khayalan).
Contoh hoyali, seperti ;
Artinya :
وكأنّ محمر الشقى ق اذا تصوب او تصعّد
اعلام يا قوت نشر ت على رماح من زبر جد
“bunga yang merah itu bias condong ke bawah atau meningg/ menjunjung ke atas karena ditiup angin, laksana bendera yakut (batu merah delima) yang membentangkan di atas tombak yang dibikin dari batu zabarjat (batu hijau yang indah/ jamrut).”
Seluruh kalimat dari bendera, yakut, jamrut dan tombak itu adalah barang yang hissi (dapat diraba), akan tetapi setelah kalimat-kalimat itu disusun seperti tersebut diatas, yaitu bendera yakut yang membentangkan di atas tombak yang dibikin dari jamrut, adalah khoyali, sebab tiada buktinya.
Sedangkan contoh dari wahmi sebagai berikut:
أيقتلني والمشر في مضاجعى ومسنونة زرق كأنياب أغوال
Artinya:
“mengapa ia akan membunuh aku, sedangkan tanah tinggi Negara Yaman, adalah tempat berbaringku dan anak panah yang ditajamkan yang biru laksana gigi taring hantu.”
Gigi taring hantu itu tidak ada buktinya, akan tetapi dipahami orang adanya. Bukti tidak ada, tetapi sudah dijadikan pribahasa bagi orang yang mempunyai kedudukan baru yang dianggap kurang pada tempatnya (Moch Anwar: 1982: 150-151).
D. Wajah Syabah (sesuatu sisi yang dipersamakan)
Ialah makna atau sifat yang berkumpul diantara dua ujung tasybih (musyabbah dan musyabbah bih) berdasarkan jalan kenyataan atau khayalan.
Ada dua macam:
1. Haqiqi (kenyataan/ berdasarkan panca indra)
Seperti contoh: خد ّك كاالوردِ ( pipimu bagaikan bunga mawar)
2. Khayali (kayalan/imajinasi)
Seperti contoh: أستاذي بحر فى العلم (dosenku bagaikan lautan dalam pengetahuannya)
E. Alat Tasybih
Alat tasybih itu ada yang berupa isim seperti; شبه, مثل مماثل , , dan sebagainya, ada yang berupa fi’il, seperti; يشبه, يماثل, يضارع, يحاكي, يحسب dan يشابه dan juga ada yang berupa huruf, seperti; الكاف و كأنّ (Muhammad Gufron: 2006: 33).
Alat tasybih berupa kaf, nahwu, mitslu dan syibih, harus diikuti oleh musyabbah bihnya, baik dengan:
1. Lafadznya yang jelas, seperti كمثل الحمار. محمد كالقمر
2. Lafadznya yang ditakdirkan, seperti او كصيب من السمآء
3. Dan kadang-kadang alat tasybihnya di ikuti oleh lafadz selain musyabbah bih, seperti: واضرب لهم مثل الحياة الدنيا كماء انزلناه
Maksudnya, menyerupakan keadaan harta dunia kepada tanaman yang tumbuh sebab ada air. Lain halnya alat tasybih dengan selain kaf, seperti ka’anna dan sebagainya. Maka alat tasybihnya dikuti oleh musyabbahnya, seperti كأن محمدا أسد (Moch Anwar: 1982: 156-157).
F. Macam-macam Tasybih
1. Tasybih ditinjau dari kedua ujungnya
Hal ini dapat kita lihat dari nadhom di bawah ini
وبإعتبار طرفيه ينقسيم ¤ اربعة تركيبا إفرادا علم
Artinya:
“dengan memperhatikan kedua ujungnya (musybbah dan Musyabbah bih), tasybih ini terbagi empat bagian, yaitu murokab dan mufrod, semuanya bias diketahui”
Ke empat bagian itu adalah:
a. Menyerupakan lafadz mufrod kepada mufrod lagi, seperti menyerupakan wajah cantikkepada kembang ros. Wajah syabbahnya: sama disenangi.
b. Menyerupakan lafadz mufrod kepada murokab, seperti menyerupakan saudara kandung kepada bendera dari yakut yang dibentangkan diatas tembok dari jabarjad. Wajah syabbahnya, sama-sama bagus kelihatanya.
c. Menyerupakan lafadz murokab kepada murokab lagi. seperti kata penyair;
كأن مثار النفع فوق رؤوسنا ¤ وأسيافونا ليل تهاوى كواكبه
Artinya:
“kepulan diatas kepala kita serta pedang-pedang itu, laksana malam yang berjatuhan bintang-bintangnya.”
Maksudnya menyerupakan debu yang mengepul diatas kepala kepada malam yang gelap dan menyerupakan pedang yang gemerlapan dengan bintang-bintang yang berjatuhan.
d. Menyerupakan lafadz muokab dengan lafadz mufrod. Seperti menyerupakan siang hari yang diterangi dengan matahari yang terang yang dicampuri dengan tanaman yang tumbuh di tempat yangtinggi (musyabbah) diserupakan dengan malam yang diterangi dengan bulan. Wajah sybbahnya ialah sama-sama kurang terang”
2. Tentang Sifat tasybih ditinjau dari kedua ujungnya
a. Tasybih malfuf
Yaitu mula-mula didatangkan beberapa musyabbah dengan system athaf dan sebagainya, lalu musybbah bihnya pun begitu pula, seperti mensifati burung elang yang suka mematuk burung yang kecil. Seperti contoh lain:
كأن قلوب الطير رطبا ويابسا لدى وكرها العناب والحشف البالى
“hai burung yang basah dan kering dalam sarangya seperti anggur dan kurma busuk”
المدرسان كالشمس والقمر
“salah seorang guru seperti matahari dan seorang lagi seperti bulan”
b. Tasybih mafruq
Yaitu mendatangkan musyabbah dan musyabbah bih, lalu musyabbah dan musyabbah bih lagi sampai beberapa tasybih
Contoh:
النشر مشك والوجوه دنانير واطراف الاكف عنم
“adapun harum bau wanita-wanita itu laksana minyak kasturi, muka-mukanya laksana uang dinar (pada kuning dan bercahaya),dan jari tanganya laksana dahan kayu merah yang halus.”
c. Tasybih taswiyah
Yaitu banyak musyabbahnya, sedangkan musyabbah bihnya hanya satu.
Contohnya: كالليلى كلاهما صدغ الحبيب وحالى
“adapun rambut yang melambai-lambai kepada pelipis kekasihku dan keadaanku, kedua-duanya seperti malam.”
d. Tasybih jamak
Yaitu banyak musyabbah bihnya, sedangkan musyabbahnya hanya satu (kebalikan dari tasybih taswiyah). Contoh:
كأنما يتبسّم عن لؤلؤ منضض او برد او قاح
“bila ia tersenyum, gusinya seperti mutiara yang disusun atau sepertiair hujan es (gemerlap) atau seperti iqoh (sejenis rumput yang wangi, daunya putih dan kembangnya kuning).
3. Ditinjau dari keadaan wajah syabbahnya
a. Tasybih tamsil
yaitu tasybih yang mana keadaan wajah syabbahnya terdiri atas gambaran yang dirangkai dari keadaan beberapa hal. Seperti orang yang ragu-ragu dalam menghadapi pekerjaannya.
Contohnya: إني أراك تقدم رجلا وتؤخر أخرى
“sesungguhnya aku melihatmu seperti kamu memajukan sebuah kaki sambil memundurkan yang satunya lagi”
b. Tasybih ghairu tamsil
adalah tasybih yang wajah syabbahnya tidak terdiri dari rangkaian gambaran beberapa hal. Wajah syabbhnya terdiri atas satu hal (mufrad). Tasybih ini kebalikan dari tasybih tamtsil.
كلا مك مثل السهد فى الحلاوة
"Ucapanmu manis bagaikan madu"
هو بحر السماح و الجود فازدد # منه قربا تزدد من الفقلر بعدا
“Ia adalah lautan kemurahan. Tingkatkan pendekatanmu kepadanya, maka kamu akan bertamabah jauh dari kefakiran.”
c. tasybih mujmal
yaitu tasybih yang dibuang wajah syabbahnya.
Contoh:
“Angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk.”(surat ad-Dzariat: 42)
النَّحْوُ فِى الْكَلامِ كَالْمِلْحِ فِى الطَّعَامِ
“ Kedudukan ilmu nahwu dalam kalam sama halnya dengan kedudukan garam dalam makanan “.
d. tasybih khofi
yaitu yang sukar dimengerti wajah syabbahnya kecuali orang yang cerdik.
Contohnya,
هم كالحلقة المفرغة لايدرى اين طرفاها
“mereka itu seperti kalung yang direndam yang tidak diketahuimana ujungnya”
e. tasybih jalli
yaitu tasybih yang dimengerti wajah syabbahnya. Seperti contoh محمد كالأسد
f. Tasybih mufashol
Tasybih yang menyebutkan wajah syabbahnya.
Contoh:
وَثَعْرُهُ فِى صِفَاءٍ # وَاَدْمُعِى كَاللالِى
“ Dan gigi - giginya juga air matanya jernih bagaikan mutiara. “
•
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka Mengetahui.”( QS. Al-Angkabut : 41)
4. Ditinjau dari adat tasybihnya
a. Tasybih mursal
Menyebutkan adat tasybihnya, seperti محمد كالبدر
b. Tasybih muakkad
Membuang adat tsybihnya, seperti محمد بدر
5. tasybih ditinjau dari segi adat dan wajah syabbah
a. Tasybih Baligh, yaitu: Tasybih yang dibuang adat dan wajhu syibahnya, seperti QS. Al-Baqarah :18
“Mereka tuli, bisu dan buta, Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)”
Tasybih ini sama halnya dengan tasybih muakkad contoh lain, محمد بدر
b. Tasybih Ghair Baligh: Tasybih yang disebut adat dan wajhu syibahnya, seperti: هُوَ كَاللَّيْثِ فِي الشَّجَاعَةِ Keberaniannya laksana singa
6. Tasybih yang keluar dari kebiasaan
a. Tasybih maqbul
Yaitu suatu jenis tasybiyah yang posisi musyabbahnya dijadikan musyabbah bih, sehingga sehingga yang seharusnya musyabbah dijadikan musyabbah bih, dan yang seharusnya musyabbah bih menjadi musyabbah dengan anggapan wajah syabbah pada musyabbah lebih kuat. Conoh:
كأن سواد اليل شعر فاحم
"Seakan gelap malam itu adalah rambut yang hitam"
وبدا الصباح كان غرته # وجه الخليفة حين يمتدح
” Pagi telah muncul, seakan-akan gebyarnya adalah wajah khalifah ketika dipuji.”
b. Tasybih mardud/ dhimni
adalah tasybih yang keadaan musyabbah dan musyabbah bihinya tidak jelas (implisit). Kita bisa menetapkan unsur musyabbah dan musyabbah bih pada tasybih jenis ini setelah kita menelaah dan memahaminya secara mendalam.
Dan tasybih jenis ini didatangkan untuk menunjukkan bahwa hukum ( makna ) yang disandarkan kepada musyabbah itu mungkin adanya. Contoh:
من يهن يسهل الهوان عليه # ما لجرح بميت ايلام
“ Barang siapa yang merendah, maka akan mudah ia menanggung kehinaan. Luka bagi mayat tidak memberinya sakit. “
Contoh perkataan Ibnu al-Rumi :
قَدْ يَشِيْبُ الْفَتَى وَلَيْسَ عَجِيْباً اَنْ يُرَى النَّوْرُ فِى الْقَضِيْبِ الرَّطِيْبِ
“ Kadang – kadang seorang pemuda beruban, dan hal ini tidaklah mengherankan. Bunga ( pun ) dapat keluar pada dahan yang muda dan lembut. “ (kabudto34: 2011).
G. Tujuan Tasybih
Tujuan tasybih dapat dilihat dalam sya’ir di bawah ini:
وغاية التشبيه كشف الحال مقدار او مكان او ايصال
تزبين او تسوية اهتمام تنويه استطراف او ايهام
رجحانه فى الوجه بالمقلوب كالليث مثل الفاسق المصحوب
Adapun tujuan tasybih itu, ialah untuk:
1. Membukakan/ menjelaskan keadaan musyabbah
Contoh:
كَأَنَّكَ شَمْسٌ وَالْمُلُوْكَ كَوَاكِبُ # وَاِذَا طَلَعَتْ لَمْ يَبْدُ مِنْهُنَّ كَوَاكِب
(engkau laksana matahari, sedang raja-raja yang lain laksana binatang. jika matahari terbit, maka satu binatangpun tidak ada yang tampak).
2. Membukakan/ menjelaskan ukuran musyabbah
Contoh:
فَأَصْبَحْتُ مِنْ لَيْلَى الْغَدَاةَ كَقَابِضٍ # عَلَى الْمَاءِ خَانَتْهُ فُرُوْجُ اْلاَصَابِعِ
(maka jadilah aku lari Laila pada suatu pagi seperti orang yang memegang air dihianati lobang-lobang anatra jari)
3. Membukakan/ menjelaskan kemungkinan adanya musyabbah
Contoh:
فَاِنْ تَفُقِ اْلاَنَامَ وَاَنْتَ مِنْهُمْ # فَاِنَّكَ الْمِسْكَ بَعْضُ دَمِّ الْغَزَالِ
(jika engkau mengungguli semua manusia, padahal engkau sendiri sebagian mereka, tidak apa, karena sesungguhnya minyak kasturi adalah sebagian darah rusa).
4. Menetapkan keadaan musyabbah bagi pendengar
Contoh:
اِنَّ الْقُلُوْبَ اِذَا تَنَافَرَ وُدُّهَا # مِثْلُ الزُّجَاجَةِ كَسْرُهَا لاَ يُجْبَرُ
(Sesungguhnya, hati bilamana sudah merenggang rasa cintanya, tak ubahnya seperti kaca; pecahnya tidak bias ditambah lagi).
5. Menghias musyabbah
Contoh seperti perkataan Abulhasan Al abyari tentang orang yang disalib.
مَدَدْتَ يَدَيْكَ نَحْوَهُمْ اِحْتِفَاءً # كَمَدِّ هِمَا اِلَيْهِمْ بِالْهِبَاتِ
(engkau melambaikan tangan ke arah mereka untuk menghormati mereka, tak ubahnya seperti melambaikan dengan pemberian-pemberian).
6. Menjelekan musyabbah
Contoh:
وَاِذَا اَشَارَ مُحَدِّثًا فَكَأَنَّهُ # قِرْدٌ يُقَهْقِهُ اَوْعَجُوْزٌ تَلْطِمُ
(Bila ia menunjuk sambil bicara persis seperti kera ketawa, atau seperti nenek-nenek yang sedang memukul-mukul)
7. Menyangka musyabbah lebih unggul dari musyabbah bih pada wajah syabahnya yang dituntut. Seperti macan itu seperti orang fasik yang disertai. (Moch Anwar: 1982: 157-158).
DAFATAR PUSTAKA
Anwar, Moch. 1982. Ilmu balaghoh tarjamah Jauhar Maknun (Imam Akhdlori). Bandung: PT. Alma’arif.
Zaenul’Alim, Muhammad Gufron. 2006. Al-balaghoh fi ‘ilmi Al bayan. Ponorogo : Tob’atul jaded.
http://faristin-ichsan.blogspot.com/2012/06/pengertian-rukun-dan-adat-tasybih.html
http://rexpozforum.blogspot.com/2010/08/al-balaghah-ilmu-bayan.html
http://kabudto34.blogspot.com/2011/04/macam-macam-tasybih.html
KATA PENGANTAR
Alkhamdulillah kami panjatkan kepada ilahi rabbi yang telah memberi keluasan dan kemudahan kepada kami, untuk menyelesaikan tugas kelompok Mata Kuliah Balaghoh 2
Yang mana dalam kesempatan kali ini kami kelompok dua diamanati menulis makalah yang bertema At-tasybih wa . Dalam tulisan kami terdapat banyak kelemahan, pastinya, baik berupa ungkapan kata, maupun tanda baca, untuk itu kami dengan sangat terbuka menerima kritikan yang membangun, guna menjadi pedoman kami untuk menggali keilmuan yang ilmiah, amaliah, dan menjadi telaah kami dalam membuat makalah.
Ucapan terima kasih kepada Bapak Maman Dzul Iman, M.A, yang telah menugaskan kami untuk membuat makalah ini, sebagai tugas terstruktur yang banyak kelemahanya. Dengan segala kerendahan hati kami siap menerima kritikan, dan saran yang memotivasi kami untuk lebih baik lagi.
Semoga tulisan ini menjadi amal ibadah kami yang mengalir laksana aliran sungai.
Amin
Cirebon, 15 September 2012
Penyusun
Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: balaghah 2
Dosen pengampu: Maman Dzul Iman, M.A
Disusun Oleh:
Ahmad Khusyaeri
Fakultas Tarbiyah Pendidikan Bahasa Arab (PBA)/ Semester 5
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NUR JATI CIREBON
2012
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusInformation and Reviews about Harrah's 울산광역 출장샵 Cherokee Casino & Hotel in Cherokee, NC. Hotel Amenities include: 안양 출장샵 Outdoor 창원 출장샵 swimming pool, 밀양 출장마사지 valet parking, 대구광역 출장샵 Internet, and a fitness center.